Sabtu, 14 Maret 2009

Menatap Potret Kota

I.
Selaksa rindu tertambat di got-got malioboro. Angin
Ngalir tak mampu tembus jeruji yang mempat
Tertanam tahunan lalu. Kota ini masih sama
Hanya sedikit lebih keriput dan tampak tua

II.
Seniman muda mengeja burung yang berseliweran
Di depan istana negara dengan selembar
Kanvas
Membuat sketsa tak berujung. Sesekali
Ditemani sedikit serbuk dan beberapa teguk
Tuak. Sekedar menghangatkan imajinasi

III.
Patung di sudut kota nangis, cari jejak kupu-kupu
Yang robek sayapnya kemarin sore. Seorang
Lelaki diam-diam mengantongi dan menyimpannya bersama
Setetes mani. Beberapa kertas lusuh dalam dompetnya bercerita, bahwa
Dulu di situ ada gambar isteri dan anaknya
: hanya sekedar cerita!

IV.
Aku menatap potret kota yang kubeli
Dari seorang lelaki tua


Krapyak, 2008

Tidak ada komentar: