Selasa, 17 Maret 2009

Salah Satu Perkara yang Perlu Diingat: Sehat Sebelum Sakit


Sungguh, sakit itu tidak enak. Aktivitas kita bisa jadi tak berjalan dengan lancar. Jadwal kita bisa jadi tak karuan. Sekarang, kerasa bener petuah bijak "ingat lima perkara, sebelum lima perkara...." Salah satunya adalah, perlunya menjaga kesehatan sebelum tiba masa sakit. Tapi kita ini, kadang alpa. Dengan alasan dikejar kebutuhan, aktivitas, kegiatan, kesehatan diabaikan. Kalau pas sakit, baru kerasa deh... Betapa nikmatnya orang yang sehat...


Sakit itu, kini sedang saya alami. Kelihatannya cuma flu biasa, tapi alamak... sungguh tidak enak. Tenggorokan sakit, kepala pening, ingus yang mengganggu, badang yang meriang. Sungguh tidak enak. Apalagi, lidah tak bisa lagi merasakan kenikmatan kuliner. Penciuman juga jadi terganggu. Tak bisa lagi membaui. Tapi ini ada untungnya, kalau ada bau kentut atau sampah busuk, saya jadi tak merasainya. Lumayan.. Celakanya, tak hanya bau sampah atau keirngat asem atau kentut yang hilang dari indera penciuman saya, melainkan juga bau parfum, bau masakan, dan bau badan anak saya yang seperti aromatic therapy.


Musim kemarau. Tapi jika anda flu seperti saya sekarang ini, Anda tak akan lagi merasakan panas mentari. Bahkan dengan jaket tebal yang dikancingkan, berkaos tangan, mengenakan masker, dan berjemur di pepanasan, dingin itu masih terasa. Menggigil.


Namun, dalam badan yang sakit ini, Tuhan seolah ingin memberikan pencerahan. Saya seperti diingatkan, untuk mensyukuri hidup yang telah diberikan. Barang kali, sakit ini adalah bentuk teguran atau wujud kasih sayang. Agar saya bisa mensyukuri semua nikmat pemberiannya dengan menjaga kesehatan. Agar saya ingat kepadaNya, karena dengan sakit ini saya akan beristirahat dan memikirkan apa yang telah atau belum saya perbuat. Rasa nikmat yang dicabut sementara selama sakit -tak bisa merasakan masakan enak, tak bisa mencium bebauan yang sedap- barangkali adalah peringatan kecil yang diberikan olehNya. Bagaimana seandainya semua nikmat itu dimintaNya kembali?


Tuhan, kau telah tunjukkan kasih dan perhatianMu dengan memberiku kesempatan untuk merenungkan lagi perjalanan dengan rasa sakit.

Tidak ada komentar: