Senin, 23 Maret 2009

Pesta di Woodyland


Peri-peri berkerudung biru dari asrama Cyan tampak mondar-mandir. Masing-masing membawa baki berisi makanan. Dari roti coklat buatan Madam Roosie, hingga ayam panggang madu buatan Koki Maggi yang sangat terkenal itu. Dengan tongkat-tongkat mereka, baki-baki itu melayang dan dengan sendirinya tertata rapi di atas meja. Tetua asrama Cyan mengawasi semua kegiatan itu dengan senyum lebar.
Keriuhan Woodyland tidak hanya berhenti di asrama Cyan. Peri-peri di asrama Magent tak mau kalah. Mereka menyajikan buah-buahan yang sangat langka, baik dalam rasa maupun bentuknya. Ada buah naga emas yang bentuknya benar-benar seperti seekor naga dengan semburan api yang bisa keluar dari pangkal buahnya. Jika semburan naga betulan akan membuat para peri itu mengerdil, maka semburan buah naga emas sangat disukai para penduduk Woodyland. Mengapa? Karena semburan buah naga ini rasanya seperti gula yang disemprotkan dengan sedikit rasa asam. Selain itu, saat dikunyah dalam mulut, buah naga itu akan meledak-ledak lembut. Peri-peri kecil sangat menyukainya. Penduduk Woodyland pasti akan berterima kasih kepada peri-peri dari asrama Magent atas semua buah-buahan yang aneh dan enak itu.
Satu-satunya asrama yang tak melakukan persiapan pesta adalah asrama Blake. Peri-peri asrama itu selalu memasang muka cemberut dan murung. Satu-satunya keahlian mereka adalah menciptakan permainan-permainan yang hampir selalu membuat para peri bersungut-sungut sebentar karena selalu ada hukuman aneh dalam setiap permainannya.
Peri Phile dari asrama Cyan pernah mendapatkan hukuman bergelayut pada ekor naga Firy yang terbang ke angkasa. Tetua asrama Cyan, Moodie, pernah dihukum memakan buah Souri yang sangat asam dan berbau seperti cuka ratusan tahun. Anehnya, meskipun peri-peri asrama Blake hampir-hampir tak pernah ikut menyajikan kesenangan dalam pesta-pesta di Woodyland, kehadiran mereka sangat dinantikan oleh semua peri penghuni hutan tersebut. Permainan peri asrama Blake tidak membuat penduduk Woodyland sakit hati karena mereka tahu bahwa hukuman dalam permainan itu tak akan membuat mereka terluka.
”Celaka, Peri Moodie!”
Peri Luvey dari asrama Magent terbang dengan tergesa-gesa ke arah Peri Moodie. Peri Moodie menatap keheranan. Suara peri Luvey yang serak membuat Peri Moodie terpaksa memasang telinga baik-baik. Sesekali Peri Moodie memandang tak percaya pada Peri Luvey.
”Hem.... Benarkah?” tanya Peri Moodie.
Peri Luvey berbisik lagi. Kening Peri Moodie yang sudah berkerut semakin mengerut. Dengan suara yang menenangkan, Peri Moodie berkata pada Peri Luvey, ”Sekarang, kembalilah ke asrama. Persiapkan pesta ini dengan sebaik-baiknya. Jangan menceritakan peristiwa ini kepada peri-peri lainnya. Biar aku yang mengatasinya.” Dengan patuh, Peri Luvey bergegas menuju asrama Magent.
Peri Moodie tertawa sendiri mengingat cerita Peri Luvey. Apa tak salah yang didengarnya? Para Peri dari asrama Blake ingin mendapat tugas mengatur permainan yang menghibur dan menyenangkan, yang tak lagi menyebalkan dengan hukuman-hukumannya? Dengan mengibaskan tangannya, Peri Moodie telah menghilang dan sekarang berada di hadapan Peri Boldie, tetua asrama Blake.
”Oh, Peri Moodie. Aku sudah menyangka kau akan datang kemari. Luvey yang memberi tahumu, eh?” selidik Boldie. Peri Moodie tersenyum. Mereka berdua berbicara serius sekali. Namun, akhir pembicaraan itu tak sesuai yang diharapkan Peri Moodie. Peri Boldie dan peri-peri dari asrama Blake bersikeras tak mau lagi memberikan hukuman dalam permainan yang akan mereka gelar saat pesta malam nanti. Sebaliknya, mereka ingin memberikan hadiah-hadiah yang menyenangkan bagi para penghuni Woodyland. Bahkan, mereka telah menyiapkan telur-telur angsa berisi coklat-coklat buatan koki hutan Leafland. Wah, itu bisa jadi hadiah yang luar biasa!
Apa yang diinginkan peri-peri asrama Blake ternyata bukan main-main. Dalam pesta tahun ini, peri-peri Blake benar-benar menunjukkan keinginan mereka untuk memberikan hadiah-hadiah istimewa.
”Wah, seandainya peri-peri Blake baik hati terus seperti ini, ya? Pasti menyenangkan sekali. Lihat, muka mereka tak lagi berkerut-kerut! Wajah mereka cerah dan banyak mengumbar senyum,” kata Peri Dean sambil memegang bungkusan hadiah dari salah satu peri Blake.
”Yah.... pasti menyenangkan sekali. Tapi, oh, aku pasti merindukan kekonyolan dan kenakalan mereka,” celetuk Peri Vian. Beberapa peri lain menyetujui usul Peri Vian, tapi banyak juga yang setuju mereka tetap seperti ini.
Pesta malam itu adalah pesta terindah dalam Woodyland. Semua peri bergembira. Peri-peri Blake benar-benar telah menjadi para peri yang menyenangkan. Usut punya usut, ternyata sumber mata air di asrama Blake telah diberi ramuan Kindy oleh Peri Susan. Ramuan Kindy adalah sejenis ramuan ampuh yang bisa membuat watak seseorang menjadi sangat baik hati dan menyenangkan.
Usaha Peri Susan berhasil. Setidaknya untuk satu bulan ke depan, sesuai dengan kekuatan ramuan Kindy. Namun, jika peri-peri lainnya merindukan peri-peri Blake seperti semula, Peri Susan akan segera mencari penangkal ramuan Kindy.

Tidak ada komentar: